Outdoor Training
Atau yang sering kita dengar sebagai
outbond, merupakan salah satu bentuk dari kegiatan training yang bertujuan untuk mengelola kekompakan sebuah tim atau kelompok orang ataupun mengembangkan kepribadian dari masing-masing individu, yang dilakukan di luar ruangan, melalui permainan-permainan yang tidak hanya melatih otot, tetapi juga mengasah kemampuan personal dan kepribadian kita.
|
Outdoor Training |
Mempersiapkan sebuah
outdoor training memang agak lebih rumit dari persiapan
indoor training (training di dalam ruangan), hal ini terkait dengan kebutuhan persiapan tempat, peralatan, dan anggaran yang tidak sedikit.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan pelaksanaan
Outdoor Training:
1. Kenali Medan
Sebagai seseorang yang akan mengadakan
outdoor training, kita wajib mengetahui kondisi lapangan yang akan dijadikan tempat training. Perhitungkan luas area tempat, apakah memungkinkan untuk jumlah peserta, atau terlalu sempit. Perhitungkan permainan yang akan digunakan, apakah mendukung atau bisa dilaksanakan pada kondisi tempat tersebut. Apabila membutuhkan air untuk permainan yang membutuhkan air, apakah tempat tersebut dekat dengan sumber air, dlsb.
2. Hitung Jumlah Peserta
Memperhatikan jumlah peserta merupakan hal yang penting, kita bisa membagi kelompok dari jumlah peserta. Idealnya dalam satu kelompok outdoor training, berjumlah 5-7 peserta, atau maksimal 10 peserta. Hal ini mengingat efektivitas dari target training, jika kelompok bisa ideal, maka penyampaian makna dari permainan bisa tersampaikan pada masing-masing individu dalam kelompok.
3. Tentukan Alur Training
Alur training dipakai untuk menciptakan keteraturan dalam pelaksanaan training. Apalagi apabila jumlah peserta yang banyak, maka perlu dipikirkan rute antar pos dalam permainan. Alur training ini juga terkait dengan pemaknaan tema besar training, bagaimana tiap permainan bisa mewakili atau menggambarkan tujuan dari pelaksanaan training.
4. Pilih Permainan Yang Tepat
Permainan dalam
outdoor training tentunya berbeda dengan
indoor training, kegiatan fisik akan lebih banyak dalam
outdoor training. Oleh karena itu jangan asal dalam memilih permainan,
Fun tentu boleh saja digunakan sebagai dasar permainan, tetapi tujuan dari training perlu diperhatikan. Aspek umur, latar belakang pendidikan, lingkungan sosial, juga penting dalam pemilihan permainan. Dengan budget yang besar, mungkin saja dilakukan training dengan peralatan yang lengkap, semisal
flying fox atau semacamnya. Tetapi apabila anggaran tipis, banyak alternatif permainan yang bisa dipilih dengan peralatan yang sederhana.
5. Perhatikan Waktu
Kegiatan
outdoor training yang dianggap asyik oleh peserta, seringkali membuat lupa waktu. Untuk itu diperlukan alokasi waktu pada tiap-tiap permainan. Sehingga efektivitas training dapat tercapai, dan berjalan sesuai dengan rencana.
6. Tidak Ada Menang dan Kalah
Permainan dalam
outdoor training seringkali dibumbui dengan adu kelompok, sehingga ada yang dianggap menang dan kalah. Tetapi perlu diperhatikan, bahwa dalam
debriefing (pemaknaan permainan setelah tiap sesi permainan), perlu ditekankan penggalian ide baik dari kelompok yang menang dan kalah, yang menang mengapa bisa menang, digali lebih dalam dari segi kiat-kiat keberhasilan, dan dari kelompok yang kalah, digali lebih dalam apa yang terjadi dan bagaimana respon dalam kegagalan tersebut.
7. Pastikan Keaktifan Tiap Peserta
Keaktifan peserta dapat dijadikan indikator keberhasilan training. Untuk membuat aktif peserta bisa dilakukan saat permainan dengan menunjuk bergantian tiap peserta menjadi pimpinan kelompok. Ataupun saat
debriefing, pastikan tiap peserta menyampaikan pendapat dan perasaannya mengenai permainan yang baru saja dilakukannya.
8. Adakan Roleplay
Hal ini yang seringkali dianggap remeh oleh para
trainer dan fasilitator. Padahal dengan
roleplay, kita bisa mengetahui sisi kelemahan dari rencana pelaksanaan training. Dengan mengetahui kelemahan, maka kita bisa belajar untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi. Prediksikan setiap kemungkinan yang terburuk bila terjadi suatu hambatan, semisal cuaca hujan,keterbatasan alat, ataupun kekurangan fasilitator. Semua hambatan yang terjadi bisa kita atasi sedini mungkin dengan
roleplay tersebut.
Thx atas informasinya...
ReplyDelete